A. PENGERTIAN
PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan
Kelas adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa/i
sehingga tercipta tujuan Pembelajaran secara efektif dan efisien.
Menurut
Wina Sanjaya,”Pengelolaan Kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi
hal-hal yang dapat mengganggu suasana Pembelajaran”2.
Sedangkan
menurut Suharsimi Arikunto, “Pembelajaran Kelas sebagai suatu usaha yang
dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu
dengan maksud agar tercapai kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana
kegiatan seperti yang diharapkan”3
Sejalan
dengan itu, E. C. Wragg, dalam bukunya mengatakan bahwa, “Pengelolaan Kelas
adalah segala sesuatu yang dilakukan guru agar anak beradaptasi, aktif dalam
kegiatan belajar mengajar bagaimanapun cara dan bentuknya”4.
Berdasarkan
penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa Pengelolaan Kelas adalah salah
satu keterampilan penting yang harus dikuasai guru untuk menciptakan lingkungan
belajar yang efektif dan menyenangkan sehingga tercapai tujuan Pembelajaran
yang diinginkan.
B. TUJUAN
PENGELOLAAN KELAS
Dalam
melaksanakan sesuatu pasti ada tujuannya, hal itu agar apa yang kita kerjakan
lebih terarah dan jelas. Begitu pula dalam mengelola kelas, harus punya tujuan
yang jelas sehingga dalam Pelaksanaan Pengelolaan kelas betul-betul terlaksana
dengan baik sesuai dengan apa yang diinginkan.
Tujuan
pengelolaan kelas menurut Suharsimi Arikunto bahwa agar setiap anak kelas dapat
bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan Pengajaran secara efektif
dan efisien5.
Adapun
tujuan dalam pengelolaan kelas yaitu :
1.
Mengembangkan kemampuan
peserta didik secara optimal.
2.
Menghilangkan hambatan
dan pelanggaran secara optimal.
3.
Mempertahankan keadaan
yang stabil dalam suasana kelas.
4.
Membimbing perbedaan
individu.
5.
Mengatur semua
perlengkapan dan peralatan6.
Strategi untuk mencapai tujuan
tersebut menurut Direktorat Pendidikan menengah Umum (Dikmenum), adalah sebagai
berikut :
1.
Guru menata tempat
duduk siswa sebelum memasuki Pelajaran.
2.
Guru melakukan
interaksi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa.
3.
Guru mengontrol
kegiatan siswa setelah memberikan tugas kepadanya.
4.
Guru memberikan
kesempatan bertanya kepada siswa tentang Pelajaran yang belum diketahui.
5.
Guru memberi teguran
kepada siswa yang ribut atau siswa yang mengganggu teman-temannya.
6.
Guru memberikan hukuman
dan nasehat kepada siswa yang sering melanggar tata tertib sekolah sewaktu
menyampaikan Pelajaran.
7.
Guru dapat menertibkan
siswa sesuai dengan pelaksanaan metode mengajar yang sedang berlangsung.
8.
Guru meletakkan
alat-alat klasikal seperti gambar-gambar dinding pada tempat yang terjangkau
oleh pandangan siswa7.
C. JENIS-JENIS
KELAS
Pengelolaan
kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (Penghentian perilaku
peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, memberi gambaran,
penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu). Pengaturan peserta
didik dan fasilitas.
Terdapat
dua macam masalah pengelolaan kelas, yaitu :
1. Individual
· Attention
getting behaviors (pola perilaku mencari perhatian).
· Power
seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan kekuatan).
· Revenge
seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan balas dendam).
· Helplessness
(peragaan ketidak mampuan).
2. Kelompok
· Kelas
kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkatan.
· Penyimpangan
dari norma-norma perilaku yang tel;ah disepakati sebelumnya.
· Kelas
mereaksi secara negatif terhadap salah seorang anggotanya.
· Kelompok
cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang telah digarap.
· Semangat
kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru, karena menganggap tugas yang
diberikan kurang fair. Kelas kurang mampu menyelesaikan diri dengan keadaan
baru8.
Menurut Ahmad Rohani, bahwa
pengelolaan kelas dapat dikelompokkan menjadi dua Kategori : yaitu masalah
individual dan masalah kelompok. Meskipun seringkali berbeda antara kedua
kelompok itu hanya merupakan tekanan saja9.
Berdasarkan dari adanya
permasalahan yang dijelaskan diatas. Bahwa sebuah kelas memang harus dirancang
dan dikelola dengan semaksimal mungkin, agar permasalahan-permasalahan yang
terjadi didalamnya dapat diselesaikan dengan baik. Ada empat jenis kelas yang
harus diperhatikan oleh guru :
1. Jenis
kelas yang selalu gaduh.
2. Jenis
kelas yang termasuk gaduh tetapi sesuainya lebih positif.
3. Jenis
kelas yang tenang dan disiplin.
4. Jenis
kelas yang melindungi dengan sendirinya10.
D. KOMPONEN
MENGELOLA KELAS
Keterampilan
mengelola kelas memiliki komponen sebagai berikut :
1. Keterampilan
yang berhubungan dengan menciptakan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal (bersifat preventif). Keterampilan yang bersifat preventif ini guru
dapat menggunakan kemampuan dengan cara :
a. Menunjukkan
sikap tanggap : yaitu
tanggap terhadap perhatian, ketertiban, ketidak acuhan, dan ketidak terlibatan
siswa dalam tugas-tugas dikelas.
b. Memberi perhatian, yaitu guru memberi perhatian kepada
beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama.
c. Memusatkan perhatian kelompok.
d. Menejer.
e. Memberi peringatan.
2. Keterampilan
yang berhubungan dengan pengambilan kondisi belajar yang optimal (bersifat
refrensif). Keterampilan mengelola kelas yang bersifat fefrensif ini, guru
menggunakan keterampilan dengan cara :
a. Modifikasi tingkah laku.
b. Pengelolaan kelompok, yaitu guru menggunakan pemecahan
masalah kelompok.
c. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalah11.
E. PENDEKATAN
DALAM PENGELOLAAN KELAS
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam
pengelolaan kelas :
a. Pendekatan larangan dan anjuran.
b. Pendekatan penghukuman atau ancaman.
c. Pendekatan pengalihan atau pemasa bodohan.
d. Pendekatan penguasaan atau penekanan.
e. Pendekatan penguatan tingkah laku.
f. Pendekatan iklim social emosional.
g. Pendekatan proses kelompok.12
Menurut Ugdin
dkk, pendekatan dapat dikelompokkan menjadi lima :
1.
Pendekatan
otoriter.
2.
Pendekatan
modifikasi tingkah laku.
3.
Pendekatan iklim
social emosional.
4.
Pendekatan
proses kelompok.13
Pendekatan menurut Syaiful Bahri, ada delapan
pendekatan yang bisa dilakukan guru dalam pengelolaan kelas :
a.
Pendekatan
kekuasaan.
b.
Pendekatan
ancaman.
c.
Pendekatan
kebebasan.
d.
Pendekatan
resep.
e.
Pendekatan
perubahan tungkah laku.
f.
Pendekatan
perubahan suasana emosi dan hubungan social
g.
Pendekatan
proses kelompok.
h.
Pendekatan
elektid/pluralistik.14
F.
PRINSIP PENGELOLAAN
KELAS
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
pengelolaan kelas :
a.
Keluwesan.
Guru
harus luwes dalam mengubah strategi mengajarnya sehingga dapat mencegah
kemungkinan munculnya gangguan-gangguan siswa serta mampu menciptakan iklim
belajar mengajar yang efektif.
b.
Kehangatan dan
keantusiasan.
Kehangatan
dan kentusiasan seorang guru dalam mengajar dapat mempermudah terciptanya iklim
kelas yang menyenangkan.
c.
Bervariasi.
Menggunakan
variasi dalam proses belajar mengajar.
d.
Tantangan.
Menggunakan
kata-kata, tindakan, atau bahan yang menantang.
e.
Penanaman
disiplin.
Mendorong
peserta didik agar memiliki disiplin diri.
f.
Penekanan
hal-hal yang positif.
Penekanan
hal-hal yang positif yaitu pemikiran hal-hal positif dan menghindarkan
konsentrasi pada hal-hal negatif.15
G. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PENGELOLAAN KELAS
Baik buruknya pelaksanaan suatu strategi pengelolaan
kelas, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Suprianto,
faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah guru, peserta didik, keluarga dan
fasilitas.
1.
faktor guru.
a.
Tipe
kepemimpinan guru dalam mengelola proses belajar mengajar.
b.
Format belajar
mengajar yang monoton hal ini akan menimbulkan kebosanan peserta didik.
c.
Kepribadian
guru.
d.
Pengetahuan
guru.
e.
Pemahaman guru
tentang peserta didik terbatas.
2.
faktor peserta
didik.
3.
faktor keluarga.
4.
faktor
fasilitas.
a.
Jumlah peserta
didik didalam kelas.
b.
Bebas ruangan
kelas.
c.
Jumlah buku atau
peralatan yang lain tidak sesuai dengan jumlah peserta didik.16
5. Suharsimi Arikunto. Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah
Pendekatan Evaluatif. (Jakarta : Rajawali Pres. 2008) hlm. 88.
6. Sugiyono. Model-model Pembelajaran Inovatif. (Surakarta : Panitia Sertivikasi
Guru. 2008) hlm. 20.
7. Direktorat Dikmenum. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
(Jakarta : Depdiknas. 2000) hal. 89
9. Ahmad Rohani. Pengelolaan Pembelajaran. (Jakarta : PT. Rineka Cipta. 2004) hal.
124
10. Radno Harsanto. Mengelola Kelas Yang Dinamis Paradigma Baru Pembelajaran Kompetensi
Siswa. (Yogyakarta : Kanisius Anggota IKAP. 2007) hal. 41-42
13.
Ugdin S. Winataputra. dkk. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta : Universitas Terbuka 2002)
hlm. 9.13 – 9.14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar