Ada puisi bagus, sebenarnya dah lama dapet dari buku Fenomena Ayat-Ayat Cinta kalau diresapi ternyata dalem banget maknanya, yuk sama2 kita liat..
BIDADARIKU
Namamu tak
terukir
Dalam catatan
harianku
Asal usulmu tak
hadir
Dalam diskusi
kehidupanku
Wajahmu tak
terlukis
Dalam sketsa
mimpi-mimpiku
Indah suaramu
tak terekam
Dalam pita
batinku
Sebab,
Kau adalah
hadiah agung dari Tuhan
Untukku
Bidadariku
Mas kawin untuk bidadariku
Adalah sekuntum
bunga melati
Yang aku petik
Dari sujud
sembahyangku
Setiap hari
Malam pertama
bersama bidadariku
Adalah pesta
madu ditaman firdaus
Yang aku peras
Dari
keringatnya yang wangi
Setelah
bertahun-tahun
Berlari-lari
Mengejar bulan
dan bintang
Dihari-hari
perang dan damai
Buah cintaku
Dengan
bidadariku
Adalah lahirnya
sejuta generasi teladan
Yang menggendong tempayan-tempayan kemanfaatan
Bagi manusia
dan kemanusiaan
Pada setiap
tempat, pada setiap zaman
Mereka lahir
bagi sebuah kesejatian sebuah pengabdian
Dalam abad-abad
yang susah
Abad-abad yang
tidak mengenal Tuhan
Abad-abad yang
hilang naluri kemanusiaan
Abad-abad
berkuasanya rezim-rezim kemungkaran
Dan mereka
tetap kekar dan setia
Membela
kebenaran dan keadilan
Estafet
perjuangan kami berkelanjutan
Sambung
menyambung pada setiap generasi
Tak berpenghabisan
Mengaliri
setiap ladang-ladang peradaban
Seperti cintaku pada
bidadariku
Yang terus tumbuh, semakin
subur dari hari kehari
Laksana kalimat-kalimat suci
Di hati para shalihin, di
hati para nabi
(Nafas
Peradaban, Helwan 11 Juli 1999)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar